Selasa, 22 Desember 2015

Keindahan Wisata Air terjun Sambabo - Mamasa



Wisata Air terjun Sambabo

Air terjun Sambabo tepatnya terletak di Desa Ulumambi Kecamatan Bambam. Air terjun yang berasal dari kata Samba dan Botto ini berada pada ketinggian 400 meter dan berada sekitar 10 kilometer dari Kota Mamasa atau sekitar 300 kilometer dari Kabupaten Polewali Mandar. Air terjun ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi propinsi sulawesi tenggara, karena air terjun ini merupakan air terjun tertinggi di Pulau Sulawesi.

Air terjun Sambabo memiliki keindahan yang cukup menakjubkan tak hanya bagi wisatawan lokal bagi para tapi juga untuk wisatawan mancanegara. Air terjun bertingkat-tingkat dan terletak di tempat yang cukup tinggi ini mampu menjadi daya pikat, bahkan ada diantara para wisatawan asing yang menganggap bahwa keindahan Air Terjun Sambabo tidak kalah hebatnya dengan air terjun Niagara di Amerika. Kemegahan tidak hanya berpusat di Air Terjun Sambabo saja, alam sekelilingnya pun menarik, terpampang di lereng pegunungan dan berada di antara batu-batu besar, juga dihiasi dekorasi hutan alami yang mengelilingi air terjun. Untuk mencapai Air Terjun Sambabo, terlebih dahulu kita harus melewati jembatan gantung, tentu ini akan menjadi sesnsasi tersendiri, lalu mendaki lembah sekitar 500 meter, dan kita juga akan lewati kebun kopi dan kakao.

Seperti halnya tempat-tempat lainnya di Indonesia yang mempunyai cerita mitos, Air terjun Sambabo sendiri konon memiliki penjaga berupa burung raksasa yang menghuni gua batu dibalik derasnya air terjun , burung ini sekali keluar dalam setahun menjalajahi wilayah sekitarnya  sampai pantai barat Sulawesi diteluk Mandar Sehingga air terjun ini diberi nama samba botto disingkat Sambabo karena burung raksasa ini mengembarai wilayah luas dalam Bahasa Bambang “ Ussambai Botto “.

Bagi Anda yang ingin berkunjung dan berasal dari Luar Sulawesi Barat, untuk sampai ke Air Terjun Sambabo, akses yang termudah hanyalah dari Makassar, Sulawesi Selatan. Ada transportasi udara dari Makassar menuju Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju. Setelah itu, perjalanan bisa dilanjutkan ke Mamasa dengan menggunakan mobil sewaan atau angkutan umum. Setibanya di kota Mamasa, disarankan istirahat sejenak sebelum meneruskan perjalanan ke Kecamatan Bambam, tempat di mana obyek wisata air terjun Sambabo berada.

Di kota Mamasa, banyak fasilitas yang disediakan untuk para wisatawan, diantaranya hotel, penginapan, restoran, rental mobil, hingga pusat penjualan oleh-oleh khas Mamasa. Oleh karenanya, sebelum mengunjungi Air Terjun Sambabo, alangkah baiknya kita bertandang ke kota Mamasa terlebih dahulu. Tapi yang sangat disayangkan adalah bahwa tempat seindah ini tidak terpublikasi dan diurus dengan profesional sehingga menjadi surga yang teraniaya.

Kompleks Makam Tedong Tedong Minanga di Kab. Mamasa Yang Terbuat Dari Kayu


Komp. Tedong-tedong Minanga
Kompleks Makam Tedong Tedong Minanga
Tedong-tedong Minanga
Makam yang menyerupai kerbau di komp. makam tedong tedong minanga
Tedong-tedong Minanga1
Makam yang menyerupai perahu
Kurang lebih 3 km sebelah timur makam Tedong Tedong Minanga tedapat pemakaman tua yang bernama Karassik. Menurut cerita Rakyat Balla bahwa Karassik pada masa yang lalu merupakan pusat pemakaman untuk daerah Kondo Sapata. Untuk mencapai daerah Karassik dari Lambanan di Kecamatan Balla, Tabang di Kecamatan Pana dan Rante Bulanan di Kecamatan Mambi dengan membawa mayat diperlukan 2 (dua) atau 3 (tiga) hari perjalanan .
Daerah antara Karassik dengan Makam Tedong Tedong Minanga oleh Masyrakat Balla digelar atau dinamakan Anitu Tolambanan yang artinya roh orang mati dari Lambanan. Hal ini menunjukkan bahwa kendatipun yang meninggal begitu jauh tetapi pemakamannya di Tedong Tedong Minanga Balla. Tidak Jauh dari Makam Tedong Tedong Minanga terdapat tempat yang bernama Lembang Liang yang berarti Lembah Kubur. Dari Lembang Liang inilah merupakan sumber pengambilan kayu sebagai bahan makam Tedong Tedong Minanga yang sekarang ini terletak diatas bukit pada punggung bagian barat gunung Pokamba bukanlah tempat aslinya. Adapun tempat asli dari makam Tedong Tedong Minanga adalah dekat sungai Sariayo , kurang lebih 100 meter di sebelah Barat dari tempatnya yang sekarang . Perpindahan lokasi makam tersebut terjadi akibat banjir yang pernah melanda daerah tersebut dan diperkirakan 300 tahun yang lalu. .(Laporan Pengumpulan data Kumpulan Sejarah dan Purbakala Kecamatan Mamasa 1986 : 37)
Sebagai pesiatifan pemindahan makam tersebut ialah Nenek Sallun dan Bongga Saratu di bawah pengawasan tua-tua Hadat. Tokoh-tokoh siapa yang dimakamkan di Kompleks Makam Tedong Tedong binanga di balla karena begitu tuanya makam tersebut sehingga tidak jelas siapa- siapa yang dimakamkan pada lokasi makam tersebut. Namun, masyarakat Mamasa mengatakan bahwa Makam Tedong Tedong Minanga di Balla adalah pusat pemakaman nenek moyang mereka ratusan tahun yang lalu. Kalau ada informasi yang menyebutkan nama nama seperti nenek Patompo, nenek Ami yang dianggap terakhir dimakamkan pada makam yang disebut Tanduk Runggu, tetapi tak seorang pun yang mampu menjelaskan /memberikan informasi mengenai siapa siapa yang dimakamkan pada kompleks makam tersebut. Jikalau informasi tersebut dikonfirmasikan dengan beberapa nara sumber maka sangat sulit untuk mendapatkan kata sepakat mengenai siapa siapa yang dimakamkan pada kompleks makam tersebut. Hal ini pula sebagai bukti begitu tuanya makam Tedong Tedong Minanga di Balla sehingga data historisnya sangat minim dan sulit dipertanggung jawabkan kebenarannya. Di daerah Mamasa dikenal beberapa bentuk kuburan seperti :
a. Liang Batutu, ialah kuburan yang terbuat dari kayu dan dibangun dalam bentuk rumah adat Mamasa, ada yang diukir, hitam atau warna kayu asli saja. Dalam ruangan bangunan inilah disimpan mayat mayat yang telah dibungkus kain sampai berbentuk gulungan kasur dan telah melalui upacara upacara, terdapat di Rante Buda, Lambanan, Pala, dan Kariango.
b. Liang Tedong Tedong, ialah kuburan yang terbuat dari kayu yang berbentuk kerbau, didalam perut kerbau inilah disimpan mayat mayat para bangsawan Mamasa , terdapat di Balla, Paladan, Osango.
c. Liang Bangka Bangka, kuburan yang terbuat dari kayu yang berbentuk seperti perahu, terdapat di Balla, Paladan, dan Osango.
Ketiga bentuk tersebut diatas yang terdapat di Kabupaten Mamasa, memiliki keunikan tersendiri baik dari bahan yang digunakan maupun bentuknya. dari ketiga bentuk makam tersebut bahan yang dipergunakan adalah kayu. Dapat kita rasakan pohon kayu memiliki arti tersendiri dalam kehidupan manusia. Bagi Masayarakat Irian pohon kayu menduduki tempat tersendiri dalam alam pikiran suku asmat. Pohon kayu tidak hanya dipakai sebagai bahan utama untuk peralatan hidup melainkan sebagai sumber keyakinan bahwa hidup manusia dapat disamakan dengan pohon kayu. Hal tersebut dapat disamakan dengan cara mereka menyebut dirinya sendiri sebagai As asmat yang berarti manusia pohon(Dea Sudarman,1984:15). Akar sebuah pohon disamakan kaki manusia, batangnya disamakan dengan tubuhnya, dahan disamakan dengan tangan, dan buahnya disamakan dengan kepala manusia, keyakinan tersebut dapat memberikan gambaran betapa pentingnya peranan pohon kayu bagi suku Asmat di Irian.
Luas lokasi kompleks Makam Tedong Tedong Minanga di desa Balla Kecamatan Balla Kab.Mamasa lebih kurang 1500 m2 dan dahulu sebelum pemugaran dipagar dengan menggunakan kawat duri. Didalam lokasi terdapat pepohonan atau vegetasi lainnya, hanya terdapat 1 (satu) buah bangunan induk dan 18 buah makam yang terbuat dari kayu golondongan yang bentuknya menyerupai kerbau dan perahu, yang terdiri atas 11 buah Tedong Tedong dan 7 buah Bangka Bangka. Sedangkan keadaan Tandang (cungkup) sudah tidak adalagi karena telah diganti dengan bangunan atap yang baru, dan tidak dapat kami jelaskan ukurannya namun sebagai ciri khas bangunan ini tetap menggunakan arsitektur dan gaya bangunan adat Mamasa.

Permandian Alam Air Terjun (Sarambu) Liawan

AirTerjunLiawan1Kawasan Permandian Alam Air Terjun (Sarambu) Liawan terletak dalam kawasan hutan lindung dengan ketinggian ± 800 M, diatas permukaan laut. Air Terjun (sarambu) Liawan dengan tinggi ± 100 M,  sumber airnya berasal dari kawasan hutan lindung Gunung Sareong yang kondisi alamnya masih cukup asri.

Gunung Mambulilling


Pemandangan Alam “ Gunung Mambulilling “ dengan ketinggian 2.741 M diatas permukaan air laut, teletak di wilayah Kecamatan Mamasa.
Pada salah satu lembahnya terdapat air Terjun yang cukup indah disebut “ Air Terjun (sarambu) Mambulillin “

Kampung sirenden





Desa Wisata Rambu Saratu


Desa Wisata Balla peu’

Perkampung  Tradisional Balla Peu’.
desa balla pue1Terdapat lebih dari 100 buah Rumah tradisional masing-masing dengan Lumbung Padi yang ditempatkan pada bagian depan rumah. Perkampungan Tradisional ini dibangun secara berderet diatas bukit dengan ketinggian  ± 1400 M  diatas  permukaan laut. Terletak di Desa Balla Tumuka’ Kecamatan Balla. Karena keunikan dan ragam budaya/obyek wisata yang dimiliki, desa Balla Tumuka’ telah di tetapkan sebagai Desa Wisata.
Balla Peu’ berarti Wilayah yang dibuka dengan membakar, yang kemudian secara alami di tumbuhi sayur – sayuran.

 
 DSC01017_450x600Karena keunikan yang dimilikinya, maka 2_800x600desa tersebut ditetapkan sebagai Desa Wisata. Bahkan desa tersebut sedang diusulkan oleh Dinas Peinggalan Sejarah dan Purbakala di Makassar menjadi cagar budaya internasional yang setara dengan Candi Borobudur.

Liang Tedong-Tedong
 Liang Tedong-Tedong terletak di Buntuballa, kec. Balla. Didalamnya terdapat wadah penyimpanan mayat ( Erong ). Makam kayu yang telah berusia ratusan tahun ini berjumlah 19 buah, ada yang berbentuk perahu dan ada pula yang berbentuk kerbau (Tedong). Erong berdiameter antara 70-120 cm , mempunyai panjang 2-3 m dan tinggi 1-2 m serta terbuat dari kayu local kelas satu ( Uru ).




Makam ini berlokakuburan tua tedong tedong1si dipinggir jurang sehingga diharapkan untuk berhati-hati ketika menuju tempat tersebut. Selain itu, sering juga terlihat salah satu jenis serangga yaitu Lebah sebagai penjaga makam tersebut, sehingga sebelum masuk kedalam tersebut, diharapkan untuk membawa Sirih Pinang dan diletakkan didepan kuburan dengan harapan agar penjaga kuburan dapat menerima pada saat kita berkunjung.


Menuraut cerita, pada masa lampau terjadi banjir yang menimpa lembah tersebut kuburan tua tedong tedong2dan semua makam kayu tua hanyut terbawa arus air sungai. Namun, makam-makam kuno ini tidak jauh terseret arus dan tanpa disentuh tiba-tiba makam ini berkumpul kembali pada tempatnya seperti semula, kecuali satu makam kayu yang terbawa arus sampai ke kec. Messawa. Sehingga tempat ini diberi nama Minaga, yang diambil dari nama tempat asal makam sebelum terhanyut yaitu Minanga Buntuballa. Makam Tedong-tedong terdaftar sebagai Benda Cagar Budaya Nasional.

Pemandangan Alam Buntu Mussa’
DSC01002_800x600Foto0193






DI PUNCAK MUSSA KITA DAPAT MENIKMATI DSC01012_800x600PEMANDANGAN ALAM YANG INDAH SERTA ATAP RUMAH DESA WISATA BALLA PEU’





Tari Bulu Londong
 tarian bulu londong1Tari Bulu Londong adalah tari yang mengeskpresikan kegembiraan karena telah memenangkan sebuah pertempuran. Kini ditampilan pada acara penyambutan tamu – tamu penting/acara suka (Rambu Tuka’).
Tari Bulu Londong salah satu Tarian Warisan budaya turun-temurun yg di wariskan  bagi masyarakat Balla.
tarian bulu londong2


Foto Tarian Bulu Londong Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa



Infrastruktur Desa Balla Peu’ – Ibu Kota Kabupaten Mamasa
jalan balla peu1jalan balla peu2